Akulah perang itu
Yang mengembangkan sayap dendam
Memancung setiap jiwa yang bebas
Membawa berbondong-bondong sengsara nestapa
Akulah perang itu
Nafasku tegar
Bercampur amarah yang merah
Anjing serigala bersahutan
Memanggil malaikatul maut ke sini!
Akulah perang itu
Cabut segala akar yang terpasak
Datanglah jentaka dari langit meragut nirmala
Lalu bersiponggang yang hidup
Mencari teduh
Sedang keliling cuma puing-puing saja
Akulah perang itu
Termaktub dalam kitab-kitab sejarah
Berjilid-jilid tersusun
Di kutub khannah sengsara
Tinggal namaku
Terlipat dalam salah satu bab
Bahwa aku takkan mati!
Setiap hari yang datang
Aku hadir dengan darah merah
Tidak mengenal siapa
Di muncung mesiu itu