Sunday, June 26, 2011

Si kucing dengan Alya


Rakaman di hari minggu. Sabtu siang yang pijar ini saya membawa si kecil Alya keluar menghirup angin petang. Di luar ini penuh dengan pengalaman. Belajar melihat dunia dari dari lensa retinanya. Sungguh Alya agak obses dengan kucing. Kucing yang kadangkala jinak, namun sifatnya juga mencakar. Itu yang buat intuisinya kian membuak. Masih banyak rahsia kehidupan yang perlu diterokai dan dipelajari. Dan tanggungjawab saya adalah untuk memandunya. Mana yang baik dan mana yang buruk.


Thursday, June 16, 2011

renung dan menung

Sayup merenung ke bawah. Luas ujana mata. Simpang-siurnya kadangkala buat kita takut. Dari tempat yang tinggi ini langit dan awan terasa akrab. Pawana juga kadang-kadang menyapa lembut. Itulah yang selalu dirasai beburung waktu berterbangan di angkasa. Namun engkau tidak merasa hampirnya awan dan langit itu. Tiada dingin angin bertiup melainkan rasa sejuk penghawa dingin yang kadangkala menikam reseptor-reseptor di celah-celah kulit. Engkau cuma penonton ragam manusia dari tempat yang tinggi. Mobil-mobil yang berselerak. Membawa bersamanya debu dan karbon monoksida yang menyesakkan peparu. Engkau cuma ibarat mesin. Tanpa henti memikir untuk menyelesaikan masalah manusia yang tidak pernah selesai. Ada saja. 
Koma
Esoknya engkau sekali lagi merenung ke bawah. Rutin itu akan engkau ulang buat beberapa ratus hari lagi. Dan setiap kali engkau merenung, setiap kali itu juga engkau termenung. Ah! belakang sana masih orang sedang menunggu giliran ketemu engkau. Dan rutin itulah yang akan engkau ulang buat beberapa ratus hari lagi.
Noktah

Monday, June 13, 2011

Hening

Pagi ini mengheret rasa dingin. Mengundang hening. Sedikit-sedikit cahaya dhuha keluar dari persembunyian. Di jalanan pula trafik mulai menyinga taringnya. Al-maklum, hari pertama persekolahan setelah dua minggu bercuti. 
Koma
Merenung dari balik cermin ini, dipangkal hari, kejap-kejap menghadirkan rasa diri yang kosong. Seperti gelas yang kosong. Kemudian di isi dengan air perlahan-lahan. Langsung penuh. Kadang melimpah. Tak terhempang lagi. Ibarat begitulah. Paginya saya masih tenang. Namun masa berjalan membawa bersamanya sekalian tanggungjawab. Begitulah rutin sehingga saya melelapkan mata di malam hari. Mengisi tanggungjawab. Itu kerja saya, kerja kalian semua. Ada yang senang , ada yang ruwet. Tanggaungjawab itu akan kita isi dalam kantung amalan kita. Hingga hujung nyawa nanti.
Noktah


Saturday, June 04, 2011

LOMO | Menjelang malam



Senja membalut siang
Di hujung hari
Setelah mengumpul lelah
Akhirnya pulang ke pangku
Segalanya kian gelap
Dan neon di sisi jalanan mulai bersinar
Kemudiannya rembulan mengambil tempat
Dunia sepi seketika

p/s: Foto di atas ditangkap menggunakan kamera i-phone saya. Keluar sebentar cari makanan untuk malam takkan nak bawa DSLRkan. Jadi manfaatkan apa yang ada dari i-phone saya. Saya 'touch up' dengan aplikasi LOMO yang saya muaturun.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...