Friday, December 18, 2009
lafaz cinta dari anjung seorang ayah (buat putriku nur alya insyirah)
i
dingin pagi itu memberikan titis-titis embun
menjadi mawar yang harum
menjadi mutiara terindah
seberkas cinta yang lahir
dari roda-roda yang kian menokok
desah hati yang pergi
sedang aku seorang ayah
yang hatinya menggelepar di dada pagi
direngkuh airmata syukur
ku titipkan iqamah ketelinganya
ini inti kembara mu di kebun hayat
terlalu banyak ranjau melingkar
untuk mengenal hakikat diri
mengajarmu akal dan fikir
ii
putriku
kukucup halus dahimu
ku elus lembut jemarimu
dan dengan tangismu
ku ukir senyuman manis
yang melimpah kasih dan sayang
berseri ke anjung hidup
putriku nur alya insyirah
pelihara tutur katamu
agar aksaramu bersulam hikmah
jaga peribadimu
agar luhur tegar di sukma
iii
syukur Tuhan
dengan izin-mu
ku jadi seorang ayah
Sungai Besi, Kuala Lumpur
dingin pagi itu memberikan titis-titis embun
menjadi mawar yang harum
menjadi mutiara terindah
seberkas cinta yang lahir
dari roda-roda yang kian menokok
desah hati yang pergi
sedang aku seorang ayah
yang hatinya menggelepar di dada pagi
direngkuh airmata syukur
ku titipkan iqamah ketelinganya
ini inti kembara mu di kebun hayat
terlalu banyak ranjau melingkar
untuk mengenal hakikat diri
mengajarmu akal dan fikir
ii
putriku
kukucup halus dahimu
ku elus lembut jemarimu
dan dengan tangismu
ku ukir senyuman manis
yang melimpah kasih dan sayang
berseri ke anjung hidup
putriku nur alya insyirah
pelihara tutur katamu
agar aksaramu bersulam hikmah
jaga peribadimu
agar luhur tegar di sukma
iii
syukur Tuhan
dengan izin-mu
ku jadi seorang ayah
Sungai Besi, Kuala Lumpur
Subscribe to:
Posts (Atom)