Monday, June 18, 2012

Senyum



Saat terukir senyuman dari tubir bibir mungilnya mengundang bahagia yang tidak terucap. Jadi penawar kala lelah seharian menyapa diri. Mungkin hanya nyalarasa seorang ayah saja yang mampu menyelami erti perasaan ini. Mana mungkin secangkir senyuman dari bibir seorang bayi kecil hadir dengan nafsu kepuraan, berbanding manusia dewasa yang bergelumang dengan kemunafikan, kesumat dan dengki. 
Senyumlah anak sementara kamu belum dewasa untuk mengenal ranjau dunia. Senyumlah anak sebelum kamu ketemu maksud sebenar kelahiran insan. Senyumlah anak sebelum namanu tertulis pada nisan.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...