Kita ketemu. Di ruang cafe' di jantung kota. Di sebelah toko buku. Rencam manusia. Dan jalanraya masih tetap macet seperti selalu. Aku fahami setiap kali detak jiwa menggelegak sejauh rasa. Engkau masih belum mengerti kala langit hamil menggugurkan hujan. Musim penggal tengkujuh. Dingin menyelimuti tubuh. Tanpa gebar rasa.