Belum tentu lagi aku datang
Untuk memungut ranjang-ranjang cinta kita dahulu
Yang terperangkap dalam sangkar kasmaran
Membuhul rindu yang membungkam jiwa
Saat kucuba menepis hembusan pawana paksina
Membawaku larut dalam bejana penuh air mata
Ini mungkin helahku
Atau rusuh atmaku
Yang berombak memukul tenggara lautan
Dan aku belum tentu lagi untuk datang
Melawati mekar ros merah
Yang gugur kelopaknya persatu
Dilaman nurani
No comments:
Post a Comment