rindu ini yang terapung
antara fantasi
dan bayang-bayang
menyelonggar kekusutan yang acap datang dan pergi
kata-kata muluk
berjajaran seperti buruj
dilangit
suramnya nestapa
lalu sebuah puisi kelam tercipta
bait-bait nista
tanpa tanda duga
antara sang penguasa rakus
pengampu yang setia
marhain buta
dan anak-anak kehausan
kasih-sayang
segalanya punya harga
fantasi dan bayang-bayang
catatannya sama
ceritanya duka
No comments:
Post a Comment