Tika pawana berdesir dengan kalam mujarad
Tungkas menyirat nirmala ke luar jendela
Nilam yang bersinar kirana
Kaku dipasak banir
Lalu daun-daun rontok menikam
Andai itu takdirnya
Kembara ini akhirnya
Menyimpan ranting-ranting hidup
Penyambung kehidupan
Waima dalam rona yang rusuh
Menggugah jiwa
Teguh dalam bicara yang kelu
Sungguh
Ranting ini bicara tentangnya
Bukan yang pertama
Sungai Besi, Kuala Lumpur
No comments:
Post a Comment